Lanjutan posting sebelumnya. Tugas #GWA01 nomor 2. Dan saya suka sekali nama karakter ini Hagy dan Gisha. Hagy saya ambil dari nama teman adik saya. Gisha saya ambil dari Nagisa dengan sedikit modifikasi.
Seperti sebelumnya, bahasa saya aneh. Maklum masih belajar
Dan sebenarnya pertanyaan yang sama harus ditujukan padanya. Memangnya kau siapa Hagy? Kenapa kau jengkel saat Gisha ikut merawat Nando? Dan sebenarnya bukanya hanya Nando, Gisha perhatian pada semua orang. Dan itu yang membuat Hagy semakin jengkel, sebenarnya Gisha merasakan hal yang sama dengan yang Hagy rasakan atau tidak?
Seperti sebelumnya, bahasa saya aneh. Maklum masih belajar
Hagy Sedang Jatuh Cinta
Entah sejak kapan Hagy merasakan rasa ini. Mungkin sejak seminggu yang lalu —, oh tidak, mungkin sebelumnya dia sudah merasakan rasa ini, tapi selalu mengabaikan rasa yang menurutnya aneh ini.
Rasa yang selalu muncul saat gadis bermanik hitam sehitam batu onyx itu melintas di depannya. Gadis dengan surai hitam bergelombang yang dulu sering dijahilinya (dan sebenarnya sampai saat ini pun masih sering dia jahili). Gadis yang semasa SMA dulu pernah bersaing dengannya memperebutkan posisi ketua OSIS. Gadis yang beberapa bulan yang lalu pernah menamparnya karena Hagy mabuk saat putus dengan Fiona. Gadis yang sering membantunya tugas sebagai wakil ketua BEM. Ya, gadis itu adalah Gisha.
flickr.com |
Dan sekarang pun dia heran dengan perubahan sikap tubuhnya saat dia berdekatan dengan gadis yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya. Entah kenapa dia jadi salah tingkah sendiri saat gadis itu bicara dengannya. Dan saat gadis itu menatap matanya, secara reflek Hagy akan menghindari kontak dengan manik sehitam onyx itu. Ditambah lagi, pipi Hagy akan menjadi semerah pantat babi saat sengaja ataupun tidak sengaja bersinggungan dengan kulit semulus porselen milik gadis itu. Dan yang paling dia sesalkan, kenapa dia harus repot-repot memperhatikan penampilannya saat akan menemui gadis itu. Oke, ini berlebihan. Memangnya Nagisha Abimanyu itu siapa? Bukankah dia hanya cucu dari saingan kakeknya? Bukankah gadis itu akan selalu menjadi saingannya dalam mendapatkan sesuatu? Yah, setidaknya itu menurut Hagy sendiri karena ayahnya tidak suka saat Gisha mendapatkan peringkat pertama, mengalahkan Hagy saat SD dulu. Dan sejak saat itu, Hagy selalu berusaha mengalahkan Gisha walaupun gadis itu menganggap tingkahnya sangat konyol.
Mungkinkah ini rasa yang dia rasakan terhadap Gisha disebut cinta? Ah, mana mungkin seorang Hagyari Wibisono mencintai Naghisa Abimanyu? Bisa-bisa ayahnya akan mencoretnya dari daftar ahli waris. Atau mungkin yang lebih parah, kakeknya akan bangkit dari kubur dan mencekiknya sampai mati.
Sekali lagi, Hagy mencoba menyangkal rasa itu. Tapi, kenapa hatinya merasa nyeri saat melihat gadis itu bersama laki-laki lain? Yah, memang Si Nando itu tampan, tapi tetap saja menurut Hagy, Hagy jauh lebih tampan darinya. Lalu, bagaimana dengan Si Troy itu? Oke, memang putra pengusaha kaya. Tapi, tetap saja menurut Hagy, keluarga Hagy jauh labih kaya darinya dan tentu saja (lagi-lagi menurut Hagy sendiri) Hagy lebih tampan darinya. Oke, dia memang berlebihan. Tapi, ini semua juga gara-gara Gisha sendiri. Dan semua perubahan dan keanehan yang terjadi pada diri Hagy saat ini adalah salah Gisha. Ya, semua salah Gisha. Kenapa Gisha selalu membantu mengerjakan tugas-tugasnya? Kenapa Gisha menangis saat melihatnya terpuruk saat putus dengan Fiona? Kenapa Gisha cerewet mengingatkannya jangan makan ini-itu mengingat Hagy pernah sakit gara-gara alergi makanan?
Tapi, kenapa Gisha juga perhatian pada Nando saat laki-laki itu terserempet mobil. Demi Tuhan, ini berlebihan. Dia hanya terserempet, bukan tertabrak. Oke, bukannya Hagy berharap Nando tertabrak mobil. Tapi, dia hanya jengkel kenapa Nando bersikap berlebihan seolah-olah dia tidak bisa bergerak. Memangnya Nando itu siapa? Kenapa dia sok minta perhatian dari Gisha? Dan Gisha itu siapa? Kenapa dia perhatian pada Nando? Dan pasti Si Nona Sok Perhatian itu akan menjawab karena Nando adalah temannya.
Ah, sudahlah. Sepertinya dia harus segara memastikan jawabannya sendiri. Dia tidak mau menebak-nebak lagi. Hagy akan segera mengutarakan perasaannya pada Gisha. Biarlah dia malu bila seandainya Gisha menolaknya dan hanya menganggapnya sebagai teman biasa. Biarlah ayahnya mencoret namanya dari daftar ahli waris. Oke, sebenarnya Hagy agak tidak rela jika hal itu benar-benar terjadi. Dan biarlah kakeknya bangkit dari kubur dan menghantuinya karena mencintai cucu saingannya. Yang jelas, Hagy harus bagaimana perasaan Gisha yang sebenarnya padanya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comments here