Laman

Jumat, 07 Juni 2013

Tugas #GWA02 part 2

Lanjutan posting sebelumnya. Tugas #GWA02 part 2. Dan kali ini saya pakai nama Harlan. Kayaknya keren aja gitu milkysmile

Dream Comes True

Entah angin apa yang merasuki pemuda berbadan tegap yang selama ini menghantui mimpi-mimpi malamku. Dia menghampiriku di kelas dan mengajakku pulang bersama. Ah, pasti ini cuma mimpi! Aku pun mencoba mencubit pipiku berkali-kali. Dan ternyata sakit. Berarti ini bukan mimpi. Aku pun melonjak kegirangan tidak mempedulikan tatapan teman-teman sekelas yang menganggapku aneh. Ah, biarlah mereka menganggapku aneh. Bukankah selama ini memang mereka selalu menganggapku seperti itu? Seorang cewek nerd bin kuper pangkat sejuta yang cuma kenal setumpuk buku-buku dan hobi nongkrong di perpustakaan. Ah iya, satu lagi! Anak emas guru-guru yang mau melakukan apapun tugas dari guru walaupun itu mustahil sekalipun.
istockphoto

Tugas #GWA02

Hai hai...kali ini saya akan berbagi tugas #GWA02 saya. Masih seperti sebelumnya yang aneh bin gajebo, maklum masih belajar. So, enjoy it Photobucket

Tugas #GWA02

1. Tulislah sebuah kisah 450-500 kata yang menceritakan adegan di bawah ini:
Kamu bergegas menyusuri lorong menuju ruang gawat darurat. Masih tidak percaya, hal seburuk ini bisa terjadi. Rasanya baru saja kemarin, kamu dan sahabatmu duduk di sebuah kafe, berbincang-bincang sambil mendengarkan lagu kesukaan kalian – lagu yang telah mewarnai persahabatan kalian selama bertahun-tahun. Kini lagu yang sama terdengar sayup-sayup, mengiringi langkahmu saat menuju ruang gawat darurat.

2. Tuliskan sebuah kisah 450-600 kata yang menceritakan reaksimu terhadap situasi di bawah ini:
Pada suatu pagi, seseorang mengetuk pintu rumahmu. Setengah mengantuk, kamu berjuang bangun untuk membukakan pintu. Di hadapanmu, berdirilah pria/wanita yang selama ini menjadi bagian dari mimpi-mimpimu. Ia tersenyum dan bertanya, apakah kamu bersedia menemaninya sarapan. Apa reaksimu?

Dan inilah tugas #GWA02 saya.

Seandainya Waktu Bisa Diputar Kembali

Belum sampai dua puluh empat jam yang lalu, aku masih mendengar suara tawanya yang renyah itu berderai indah di telingaku. Dan kini aku ada di sini. Di depan kemudiku menyetir dengan panik menuju rumah sakit. Saking paniknya, aku sampai tidak sadar tadi telah menorebos lampu merah dan hampir tertabrak mini bus. Aku tidak peduli dengan sumpah serapah yang sopir mini bus itu lontarkan kepadaku. Semuanya hanya terdengar bagaikan hembusan angin bagiku. Karena saat ini konsentrasiku hanya terpaku pada satu hal. Alena yang sedang meregang nyawa di Unit Gawat Darurat.

kesehatan.kompasiana.com

Senin, 03 Juni 2013

Tugas #GWA01 part 2

Lanjutan posting sebelumnya. Tugas #GWA01 nomor 2. Dan saya suka sekali nama karakter ini Hagy dan Gisha. Hagy saya ambil dari nama teman adik saya. Gisha saya ambil dari Nagisa dengan sedikit modifikasi.
Seperti sebelumnya, bahasa saya aneh. Maklum masih belajar Photobucket


Hagy Sedang Jatuh Cinta

Entah sejak kapan Hagy merasakan rasa ini. Mungkin sejak seminggu yang lalu —, oh tidak, mungkin sebelumnya dia sudah merasakan rasa ini, tapi selalu mengabaikan rasa yang menurutnya aneh ini. 
Rasa yang selalu muncul saat gadis bermanik hitam sehitam batu onyx itu melintas di depannya. Gadis dengan surai hitam bergelombang yang dulu sering dijahilinya (dan sebenarnya sampai saat ini pun masih sering dia jahili). Gadis yang semasa SMA dulu pernah bersaing dengannya memperebutkan posisi ketua OSIS. Gadis yang beberapa bulan yang lalu pernah menamparnya karena Hagy mabuk saat putus dengan Fiona. Gadis yang sering membantunya tugas sebagai wakil ketua BEM. Ya, gadis itu adalah Gisha.
flickr.com

Tugas #GWA01

Tugas GWA01



1. Narasikan "Senja di Pantai" disimpan dalam file word berjudul Senja.
2. Deskripsikan "[Nama] Sedang Jatuh Cinta" disimpan dalam file word berjudul Cinta.

Dan inilah tugas GWA01 saya. Aneh sih menurut saya. Namanya juga baru belajar milkysmile

Senja di Pantai

Entah sudah berapa lama Dirga tidak mengunjungi tempat ini. Mungkin sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali dia menikmati keindahan senja di pantai ini bersama gadis yang seharusnya kini telah menjadi ibu dari anak-anaknya kelak.

flickr.com

Gradien Writer Audition

Beberapa bulan yang lalu, atau tepatnya tahun lalu, saya sempat mengikuti audisi penulis yang diadakan oleh salah satu penerbit dari Jogjakarta, Gradien Mediatama. Program tersebut adalah Gradien Writer Audition, atau di twitter biasa disingkat #GWA.