Laman

Jumat, 07 Juni 2013

Tugas #GWA02 part 2

Lanjutan posting sebelumnya. Tugas #GWA02 part 2. Dan kali ini saya pakai nama Harlan. Kayaknya keren aja gitu milkysmile

Dream Comes True

Entah angin apa yang merasuki pemuda berbadan tegap yang selama ini menghantui mimpi-mimpi malamku. Dia menghampiriku di kelas dan mengajakku pulang bersama. Ah, pasti ini cuma mimpi! Aku pun mencoba mencubit pipiku berkali-kali. Dan ternyata sakit. Berarti ini bukan mimpi. Aku pun melonjak kegirangan tidak mempedulikan tatapan teman-teman sekelas yang menganggapku aneh. Ah, biarlah mereka menganggapku aneh. Bukankah selama ini memang mereka selalu menganggapku seperti itu? Seorang cewek nerd bin kuper pangkat sejuta yang cuma kenal setumpuk buku-buku dan hobi nongkrong di perpustakaan. Ah iya, satu lagi! Anak emas guru-guru yang mau melakukan apapun tugas dari guru walaupun itu mustahil sekalipun.
istockphoto


Dan kini aku, Si Hantu Penunggu Perpustakaan, pulang bersama Harlan, Mister Casanova yang menurut survey adalah The Most Wanted Boy in Brilliant High School, yah walaupun begitu aku tidak terlalu percaya dengan hasil surveynya karena kelihatannya mereka hanya mengajukan survey pada Harlan Fans Club dan tentu saja kalian sudah bisa menebak jawabannya. Pastilah Harlan yang menang.

Tapi yang membuatku tertarik padanya bukanlah karena aku anggota Harlan Fans Club. Sekitar dua minggu yang lalu, aku melihatnya memberi makan seekor kucing liar di tepi jalan. Harlan yang terlihat angkuh dan menyebalkan itu ternyata penyayang binatang juga. Ah, sudahlah, yang penting kini aku bersama  The Most Wanted Boy in Brilliant High School itu. Dan tentu saja aku juga sangat menikmati tatapan iri para pemuja Harlan dan tentu saja tatapan ingin membunuh dari Cindy yang sering mengaku-ngaku sebagai pacar Harlan. 
Senang sekali rasanya duduk bersebelah dengan Harlan dalam mobil yang sama. Dia tersenyum manis padaku dan perlahan mendekatiku. Bibir kami hampir berpagutan sampai tiba-tiba suara klakson yang memekakkan telinga membuatku tersadar dan kepalaku mendadak menjadi sangat pening.

Aku terbangun dari mimpi indahku. Aku menggerutu kesal dan berusaha memejamkan mata lagi. Tapi sayang mimpi itu tidak bisa diulang lagi. Aku menggerutu kesal dan membanting-banting bantal tidurku. Ah, dasar klakson sial! Kalau saja tidak ada suara klakson itu, pasti kini aku sudah berciuman dengan Mister Casanova itu, yah walaupun hanya dalam mimpi. Tunggu! Kenapa aku masih mendengar sayup-sayup suara klakson itu? Bukankah aku sudah bangun dari mimpiku? Aku pun menampari pipiku dan ternyata sakit. Ya Tuhan, ini bukan mimpi. Aku mendengar suara klakson itu dari lantai dasar. Ya Tuhan! Aku baru sadar, itu bukan suara klakson, melainkan suara bel rumah. Ah, aku yang jenius ini ternyata lemot juga.

Aku pun berlari tergesa-gesa seraya mengambil kadigan untuk menutupi gaun tidur satinku yang agak tipis. Aku merapikan rambutku sebentar dan ternyata rambut semak-semakku ini sulit sekali diajak kompromi. Ah, sudahlah, buat apa repot-repot merapikan diri. Lagi pula siapa yang bertamu sepagi ini, mungkin saja hanya Opa Wibi, kakek rumah sebelah dan tentu saja dia tidak akan mempedulikan penampilanku.

Aku berjalan cepat menuju pintu depan. Aku menintip calon tamuku itu dari balik korden, tapi sayangnya orang itu memunggungiku. Akhirnya aku membukakan pintu untuk tamu tersebut.
Mataku melebar dan terbelalak tak percaya saat melihat orang yang berdiri di hadapku kini berbalik dan tersenyum padaku. Aku segera menutup pintu dengan keras dan mencubit pipiku sendiri. Sakit! Ya Tuhan, ini bukan mimpi. Dan kalapun mimpi aku tidak ingin ini segera berakhir.

Aku tersadar dari lamunan sesatku saat mendengan tamu itu mengetuk pintu dan memanggil namaku berkali-kali. Aku pun membukakan pintu untuknya. Tamu itu tersenyum padaku. Tamu itu adalah trending topic yang selama ini wira-wiri di mimpiku. Karena aku belum yakin, aku meminta Harlan untuk menamparku. Dia mengernyit heran, tapi sejurus kemudia dia benar-benar menamparku. Aku meringis sakit. Ternyata semuanya nyata. Aku pun menanyakan apa keperluannya mengunjugiku sepagi ini. Ternyata dia mengajakku sarapan bersama. Aku tersentak kaget. Tiba-tiba saja semuanya hitam dan aku pingsan dengan sukses.

***
Sampai jumpa ditugas selanjutnya milkysmile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comments here